Kota : Sentani, Papua
Dibangun :
Kandang : -
Kapasitas : 100.000 penonton.
Tipe Stadion : -
Kategori : A
Sejarah Singkat
"Untuk menunjang pelaksanaan PON XX, Provinsi Papua sebagai tuan rumah tengah berbenah menyiapkan berbagai sarana dan pra sarana pendukung antara lain, membangun stadion setaraf Gelora Bung Karno Senayan Jakarta. Stadion yang rencananya berlokasi di kawasan Ebungfau atau dibagian selatan Kota Sentani Kabupaten Jayapura ini, akan memiliki daya tampung sebanyak 100 ribu orang. Menurut Wakil Gubernur Papua, Alex Hesegem, SE selaku Wakil Ketua Umum KONI Papua, bahwa Pemerintah Provinsi tengah menyiapkan dana untuk melakukan pembebasan lahan seluas 1.000 ha guna membangun semua sarana dan pra sarana olahraga, termasuk stadion setaraf gelora bung karno. Belum dapat dipastikan berapa besar anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan sarana olahraga tersebut, namun upaya pembebasan lahan seluas 1.000 ha diwilayah Kota Baru (Bagian Selatan Kota Sentani) sudah sementara berjalan.
“Kita sudah tinjau dari udara tinggal tanahnya kita akan bebaskan. Namun, dana belum disiapkan dan anggaran yang akan dipergunakan juga belum ada. Tapi tahun ini akan mulai menghitung sebab perencanaannya masuk bersama dengan anggaran pembangunan Kota Baru,” kata Wagub kepada pers, usai membuka Musyawarah Olah Raga Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) KONI Provinsi Papua di Sasana Krida, Selasa (10/3).
Sementara pada acara Musprovlub tersebut, Gubernur Papua dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur Hasegem, mengatakan bahwa yang harus ditetapkan menjadi tujuan jangka panjang dalam agenda KONI kedepan adalah Provinsi Papua harus menjadi tuan rumah pada PON XX Tahun 2020 mendatang. Gubernur juga mengisyaratkan tidak boleh lagi terjadi praktik jual beli atlit seperti yang selama ini terjadi. "Untuk mencapai rangking 1 Nasional, maka hal itu (jual beli atlit) tidak boleh terulang lagi. Karena itu harus ada penjaringan prestasi atlet dari tingkat Kampung ke Distrik dan dari Distrik ke Kabupaten/Kota dan seterusnya ke tingkat Provinsi," tegasnya.
Namun lanjutnya, konsekuensi dari ini, maka seluruh pengurus KONI musti berpikir dan bekerja keras, menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai, menyiapkan dana yang besar dan memadai, serta melakukan tray out (uji coba) dengan atlet Luar Negeri, sehingga kejuaraan pada PON nanti berfungsi sebagai sasaran antara, dimana para atlet Papua sanggup meraih semua medali emas yang diperebutkan. "Kalau perlu kontrak para pelatih dan wasit harus dari Luar Negeri,” tegasnya.
Selain menekankan pada pembinaan mental dan disiplin, KONI juga diminta harus menerapkan prinsip-prinsip manajemen modern dalam organisasi KONI Papua, KONI Kabupaten/Kota, Pengprov Cabang Olahraga dalam setiap aktifitas dan program pembinaan secara mantap. Sehingga melalui Musorprovlub ini, Gubernur berharap agar periodisasi pengurus KONI masa bhakti 2006-2010 perlu dirubah sesuai kalender penyelenggaraan PON, menjadi masa bhakti 2009-2012. "Untuk itu, pengurus yang sekarang saya minta tetap melaksanakan tugasnya hingga 2012 dengan dilakukan penyempurnaan. Yang tidak aktif diganti dengan orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan pengalaman yang handal untuk memajukan olahraga di Papua," tegasnya.
Untuk diketahui, kegiatan Musorprovlub yang digelar selama 2 hari ini, dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Papua Alex Hasegem mewakili Gubernur Papua. Acara ini turut dihadiri utusan KONI Pusat beserta Ketua DPR Papua, Drs. Jhon Ibo, MM. Sementara itu, Ketua Panitia, drh. Constant Karma, dalam laporannya mengatakan kegiatan Musorprovlub ini diikuti sebanyak 214 orang, terdiri dari utusan KONI pusat, dewan penyantun, badan pengawas keuangan dan pengurus KONI Papua, para pengurus Provinsi cabang-cabang olahraga, utusan KONI Kabupaten/Kota se-Provinsi Papua dan para Bupati/Walikota yang diundang sebagai peninjau.
(Sumber : http://web.papua.go.id/berita_det.php/id/2012)
Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar